Pages

Sabtu, 19 April 2014

Transaksi

Transaksi

Transaksi merupakan bagian dari pengeksekusian sebuah program yang melakukan pengaksesan basis data dan bahkan juga melakukan serangkaian perubahan data.  DBMS yang kita gunakan harus menjamin bahwa setiap transaksi harus dapat dikerjakan secara utuh atau tidak sama sekali.  Tidak boleh ada transaksi yang hanya dikerjakan sebagian, karena dapat menyebabkan inkonsistensi basis data.  Untuk itu transaksi selalu merubah basis data dari satu kondisi konsisten ke kondisi konsisten lain.

Sebuah transaksi berpeluang untuk ‘mengganggu’ integritas basis data yang dapat membuat kondisi/hubungan antar data tidak seperti seharusnya.  Untuk menjamin agar integritas dapat tetap terpelihara maka setiap transaksi harus memiliki sifat-sifat:

1.      Atomicity, dimana semua operasi dalam transaksi dapat dikerjakan seluruhnya atau tidak sama sekali.
2.  Consistency, dimana eksekusi transaksi secara tunggal harus dapat menjamin data tetap konsisten setelah transaksi berakhir.
3.   Isolation, jika pada sebuah sistem basis data terdapat sejumlah transaksi yang dilaksanakan secara bersamaan, maka semua transaksi yang dilaksanakan pada saat yang bersamaan tersebut harus dapat dimulai dan bisa berakhir.
4.    Durability, dimana perubahan data yang terjadi setelah sebuah transaksi berakhir dengan baik, harus dapat bertahan bahkan jika seandainya sistem menjadi mati.


Terhentinya suatu transaksi tidak selalu diakibatkan oleh kegagalan insidental baik dari perangkat keras (crash) ataupun kemacetan sistem operasi (hang).  Tapi lebih sering terjadi karena user sengaja menghentikan transaksi atau karena penghentian transaksi oleh DBMS akibat adanya kondisi tak diinginkan, seperti deadlock atau timeout.

Sebuah transaksi dapat menghasilkan dua kemungkinan:

a.       Jika dilaksanakan lengkap seluruhnya, transaksi tersebut telah di commit dan basis data mencapai keadaan konsisten baru.
b.      Jika transaksi tidak sukses, maka transaksi dibatalkan dan basis data dikembalikan ke keadaan konsisten sebelumnya (rollback).

Transaksi yang sudah di commit tidak dapat dibatalkan lagi.  Jika ada kesalahan, maka harus dilakukan transaksi lain yang membalik dampak transaksi sebelumnya. Untuk mengatasi terjadinya kehilangan data saat terjadi kesalahan maka digunakan save point. Savepoint digunakan untuk membuat sebuah titik/checkpoint dari suatu database, sehingga jika di panggil, maka data akan tetap seperti saat sebelum savepoint tersebut dieksekusi.

Isolasi Transaksi

Dalam transaksi database, ada 3 hal yang harus dicegah yaitu.
-          Dirty Read
Transaksi membaca data dari hasil transaksi lainnya yang gagal. Kedua transaksi tersebut berjalan bersamaan.

-          Non-Repeatable Read
Transaksi membaca ulang data yang telah di baca sebelumnya karena data tersebut telah di modifikasi oleh transaksi lainnya.

-          Phantom Read
Transaksi membaca sebuah data yang telah hilang akibat dari transaksi yang lainnya. 

Untuk mencegah 3 hal tersebut, maka dalam Oracle terdapat 2 level isolasi yang dapat diimplementasikan, yaitu :

  1. Read Committed
Pada tingkatan isolasi ini, rekaman hanya dapat dilihat oleh suatu transaksi. Lagi pula, statemen hingga batas tertentu perubahan apapun yang dilakukan memulai eksekusi tidak bisa dilihat. Sebagai contoh, jika anda menjalankan perintah SELECT Suatu yang query dari tabel BUKU, dan sesi B memasukkan suatu baris ke dalam BUKU sedangkan suatu query masih menjalankan, baris yang baru itu tidak akan terlihat oleh perintah SELECT

  1. Serializable
    Pada tingkat isolasi, tiap-tiap transaksi dengan sepenuhnya terisolasi sedemikian rupa sehingga transaksi bertindak seolah-olah mereka telah mengeksekusi berturutan, satu demi satu; berturut-turut. Dalam rangka mencapai ini, RDBMS akan secara khusus mengunci tiap-tiap baris yang dibaca, maka lain sesi tidak boleh memodifikasi data itu sampai transaksi telah selesai dengan itu. Kunci dilepaskan ketika Anda melakukan atau batalkan transaksi


Locking Protocol


Suatu lock adalah mekanisme untuk mengontrol akses secara bersamaan (concurrent access) terhadap sebuah item data . Item data dapat di-lock dengan dua cara:

1. Exclusive (X) mode. Item data dapat dibaca dan ditulis. X-lock dilakukan dengan menggunakan instruksi lock-X. 

2. Shared (S) mode. Item data hanya dapat dibaca. S-lock dilakukan dengan menggunakan instuksi lock-S.

Permintaan lock dilakukan terhadap concurrency-control manager. Transaksi hanya akan berlanjut setelah permintaan dikabulkan.



Deadlock
Deadlock adalah suatu kondisi dimana dua proses atau lebih saling menunggu proses yang lain untuk melepaskan resource yang sedang dipakai. Karena beberapa proses itu saling menunggu, maka tidak terjadi kemajuan dalam kerja proses-proses tersebut. Deadlock adalah masalah yang biasa terjadi ketika banyak proses yang membagi sebuah resource yang hanya boleh dirubah oleh satu proses saja dalam satu waktu. Di kehidupan nyata, deadlock dapat digambarkan dalam gambar berikut.Pada gambar diatas, deadlock dianalogikan sebagai dua antrian mobil yang akan menyeberangi jembatan. Dalam kasus diatas, antrian di sebelah kiri menunggu antrian kanan untuk mengosongkan jembatan (resource), begitu juga dengan antrian kanan. Akhirnya tidak terjadi kemajuan dalam kerja dua antrian tersebut.Misal ada proses A mempunyai resource X, proses B mempunyai resource Y. Kemudian kedua proses ini dijalankan bersama, proses A memerlukan resource Y dan proses B memerlukan resource X, tetapi kedua proses tidak akan memberikan resource yang dimiliki sebelum proses dirinya sendiri selesai dilakukan. Sehingga akan terjadi tunggu-menunggu.

Cekian dan terima acih :3....cemangat ea cemuanaaaa :*


0 komentar:

Posting Komentar